Minggu, 03 Juli 2011

"Misteri Lukisan Gulung" part 3

@perjalanan ke rumah ify
“kamu mau memperlihatkan lukisan gulung itu ? Tanya rio
“oo iya, aku juga ingin lihat” ucap iel
“baik” ucap ify pendek
Sesampainya di rumah ify, mereka membuka pintu.
BLAMM
“ng ? rohnya hilang ya ? ucap rio
Cklek…
Ah benar.. batin rio
Udaranya terasa ringan. Kenapa ya? Batin ify
“lukisan gulung itu tidak ada ! ucap ify
“apa ? ucap iel kaget
“padahal tadi ada di sini” ucap ify
“karena tak ingin menyentuhnya, tadi tak ku bereskan, aku biarkan saja” ucap ify lagi
“apa ? ucap rio
“tak ada tanda-tanda bekas pencurian” ucap iel
“pencurian saat di rumah kosong, sama seperti di rumah Alvin ! ucap ify
“di rumah Alvin juga terjadi pencurian saat rumahnya kosong ? Tanya rio
“benar , Cuma lukisan gulung itu yang di curi” ucap ify cemas
“kenapa ? kenapa lukisan gulung itu lagi ? batin ify
@di luar rumah
“tapi aku tak mengerti, kenapa bukan anak itu, tapi justru Alvin ? ucap rio
“lagi-lagi soal yang tak ku mengerti” ucap iel
“sudah aku pergi, ternyata memang jadi sulit” ucap iel lagi
Tturrttt.. ttuurrtt…
Dari dalam rumah terdengar suara telefon.
Kemudian ify mengangkan telfon.
“ini rio” ucap rio
“ah rio, ada apa ? Tanya ify
“sesuatu telah terjadi, Alvin meninggal” ucap rio
Sontak ify kaget, buru-buru ia menutup telfon dan segera pergi ke rumah sakit.
“tengah malam tak terdengar suara aneh dari kamarnya” ucap iel
“tampaknya ia lompat dari atap rumah sakit, suster yang bertugas pagi menemukannya” lanjut iel
“juga tidak ada tanda-tanda ia di bawa paksa dari kamarnya, di atap di temukan sandalnya, kami fikir ia bunuh diri” jelas iel panjang lebar
“bukan bunuh diri ! ucap ify
“Alvin tidak bunuh diri ! teriak ify
“kalau begitu apa ini ? Tanya iel
Iel memberikan sepucuk surat yang bertuliskan “untuk ify”
“di tunjukkan untukmu, kami temukan di bawah bantal” ucap iel
“kode apa ini ? Tanya ify
“apa itu bukan sulaman yang ada di lukisan gulung?  Mirip juga dengan yang ada di rumahku, memang sih, lambing swastika” ucap ify
“fiiuuhh.. lukisan gulung itu lagi ya ? Tanya iel
“Alviiiiinnn”teriak seorang wanita
“tante alamanda” ucap ify
“kenapa ? padahal ibu kembali karena mendengarmu terluka! Ucap tante alamanda sambil mengguncang-guncangkan mayat Alvin
“alviiiiiiiiiiin” teriak bibi alamanda histeris
“tante” ucap ify lembut sambil menangis
BYUURRRR…
Hujan deras membasahi bumi ini.
“aku tak percaya itu mantera atau kutukan, tapi Alvin jadi begini” ucap tante alamanda
“tamapaknya kakak, tak cerita apa pun. Kamu sudah tahu bahwa keiju umimeya itu pelukis zaman perang kan ? tapi tante akan ceritakan semua kepada mu ify” ucap tante alamanda
“di dorong keadaan tragis penduduk desa dan bau darah peperangan, keiju ingin menggambarkan jeritan orang-orang itu dengan kuasnya. Tapi waktu dia melukis, sifat aslinya yang kejam terusik. Bagaikan kesurupan ia terus melukis gambaran neraka yang mengerikan. Jenderal yang memerintah daerah itu, tertarik pada lukisannya. Lalu mendukung keiju. Kebutuhan tema pun meningkat. Dia ingin lukisan yang lebih menyeramkan. Akhirnya keiju bahkan melukis perempuan dan anak-anak. Yang rumahnya dihancurkan, disiksa, dan di bunuh sendiri olehnya. Dia yang dikungkung seni yang mengerikan itu, terus melukis walaupun dihancurkan jenderal itu. Katanya waktu itu dia terus melibatkan ratusan orang tak berdosa. ucap tante alamanda lengkap
Ify tampak syok, ia seakan-akan tak percaya, sekejam itukah keiju ?
“lalu 3 lembar lukisan wanita diwariskan turun temurun. Tapi ada seorang cucu keiju yang bernama sivia. Dia orang yang baik hati dan alim. Dia benci dara keiju yang menakutkan dan takut kutukan orang-orang yang telah menjadi korban keiju. Dia meninggalkan rumah mendirikan sebuah kuil, lalu berdoa untuk orang-orang itu. Lalu supaya bersatu lagi, ke3 lukisan itu di jadikan lukisan gulung. Masing-masing dibagikan kepada anaknya. Entah kutukan atau bukan keluarga umimeya tak pernah jadi besar. Lukisan gulung itu juga sampai sekarang tak kunjung terpisah dari keluarga inti” ucap tante alamanda panjang lebar
“apa artinya sulaman di belakang lukisan gulung itu ? Tanya rio
“kurasa, i.. itu semacam segel mengikat roh pembalas dalam lukisan gulung itu” ucap tante alamanda
“segel ? Tanya rio
Roh pembalas.. padahal di segel.. ratusan tahun lalu.. ratusan orag yang di bunuh oleh keiju.. aahhh. Keluarkaaanaann keluarkaaaann… keluarkaaaann aku. Batin ify dan ia seakan-akan terbayang-bayang.
“ini gara-gara aku ! aku yang membangunkan roh pembalas itu ! mereka menemukan aku sebagai jalan keluar ! kenapa jadi begini? Ucap ify menangis histeris
“kamu tak boleh berfikir begitu ! tak boleh ! ucap rio
“mestinya kamu yang paling tahu kan ? ucap rio
“maafkan aku tan ! ucap ify
“anak bodoh ! bicara apa kamu ini ! ucap tante alamanda
“semua takhayul itu hanya legenda, bukan salahmu” ucap tante alamanda memeluk ify
“benarkah ? tidak. Itu tidak benar.. aku berubah sejak aku sakit” ucap ify
“lalu.. sesuatu berjalan dengan pasti” ucap ify lagi
“pak inspektur, kemari sebentar” ucap iel kepada inspektur
Kemudian inspektur berbincang-bincang dengan iel.
“nono ify, baru saja kami mendapat kabar, ini sangat sulit untuk di utarakan” ucap inspektur
“katanya nyonya Amanda, ibu anda telah meninggal dunia di hutan belakang rumah keluarga umimeya, dengan luka parah di tubuhnya” ucap inspektur
Sontak ify kaget, ia terkulai lemas.
Apa ini semua salahku ? batin ify
Kalau benar aku harus berperang dengannya, walaupun hal yang menakutkan meghadangku. Batin ify lagi
Maaf kalo jelek
Kritik+saran
Like+coment
Sankyuuu^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar